Cara Mengatasi Anak SD Kelas 1 Pemalas di Kelas. Anak SD
terutama masih kelas dasar seperti kelas 1 kadang membuat pusing guru kelasnya.
Rata rata yang mengajar di kelas 1 berasal dari ibu ibu dan jarang sekali bapak
bapak, walaupun ada, tapi jumlahnya masih banyak dari kalangan perempuan.
Menghadapi anak SD terutama kelas 1 dan 2 memang tidak
mudah. Hanya ibu guru sajalah yang sekiranya bisa lebih banyak dan betah
menghadapi mereka. Karena perempuan lebih mengutamakan kasih dan sayang, karena
naluri ibu guru lebih lembut dan peka di banding para bapak guru. Untuk itulah,
guru yang di tempatkan di kelas rendah ini, harus sabar dan sabar.
Problem anak yang masih dalam tahap dasar ini adalah belum
paham bila diberi tahu, kemudian pola tingkah mereka sesuka hati. Sehingga apabila
dikeras, sangat tidak layak sekali, karena tidak akan memberi apa apa, karena
baru tahap pengenalan dalam dunia pendidikan.
Rata rata anak pada tingkat ini masih malu malu, takut, dan
suka bermain. Sehingga bila dalam keadaan istirahat atau KBM, mereka akan sama
saja, bermain. Maka dari sini, muncullah, anak pada tahap dasar ini, adalah
perlu pembelajaran yang menyenangkan bagi mereka, yaitu belajar sambil bermain,
namun jangan sampai menganggu kelas lain.
Problem Malas
Malas pada anak pendidikan dasar seperti kelas 1-2 SD sudah
tidak tabu lagi. Mereka harus diperlakukan seperti anak kita sendiri dengan
sentuhan lembut dan kasih sayang. Bila malas menulis misalnya, maka harus
ditunggu dan dipantau saat menulis. Bila belum bisa menulis cepat, maka harus
ditunggu dengan sabar. Bila belum bisa menulis, maka dilatih dengan sabar
menulis agar terbiasa.
Menulis bagi anak usia seperti ini adalah hal yang kurang
menyenangkan. Mereka lebih suka ke sana kemari bersama teman teman. Bila hal
ini terjadi, maka biarkan saja, dan kasih pengarahan – walaupun bermain jangan
lupa menyelesaikan tugas menulis pelajarannya.
Bagi yang sangat malas sekali, guru bisa memberi sebuah
hadiah / janji hadiah diberikan kepadanya bila nanti mau menyelesaikan tugas
menulis. Hadiah tidak harus berupa barang – namun bisa berupa cerita menarik. Sebab
anak anak itu suka dengan cerita. Selesai menulis, kasih mereka cerita nabi,
kisah rakyat, cerita hantu, dan lain lain. Karena naluri anak bila mendengarkan
cerita dongeng, akan antusias, terutama gurunya pandai dalam merekayasa cerita.
Problem Bandel / Suka Bertengkar Sendiri
Bagi guru yang mengajar di kelas ini, tentu pernah mengalami
anak anak yang suka bertengkar dengan teman temannya, sehingga kadang membuat
mereka menangis saat KBM.
Mengatasinya memang tidak mudah. Namun perlu juga cara
mengatasinya agar mereka mau menurut dengan guru. Caranya adalah apabila ada
anak yang suka bertengkar di kelas saat KBM, perlu diberi sanksi, berupa hal
yang tidak memberatkan.
Misal, disuruh menyapu kelas, membuang sampah, dan bila
semuanya belum berhasil maka dikasih tahu bahwa bila suka bertengkar dengan
teman, bisa didatangkan pak polisi. Biasnya anak bila mendengar kata polisi,
akan takut. Karena polisi dalam gambaran otak mereka membawa pistol dan
menangkap orang jahat dan dimasukkan ke dalam penjara. Ini hanya sebatas
mencegah mereka agar tidak melakukan perbuatan yang menyakitkan temannya. Walaupun
terlihat serem, namun sangat manjur sekali walaupun berkali kali diucapkan pak
polisi tak kunjung datang juga. Meraka sudah bisa takut dan tidak mau berbuat
nakal sama temannya.
JANGAN MELAKUKAN KEKERASAN
Perlu diketahui bahwa anak yang masih dalam pendidikan dasar
seperti itu, jangan sampai main tangan dan bentak membentak. Karena mereka akan
takut dan bisa saja membuat mereka tidak akan berani datang ke sekolahan lagi
karena gurunya dianggap galak.
Pada tahap ini, orang tua masih mengontrol anak anak mereka,
baik dalam pelajarannya maupun tingkah anak mereka. Jadi lakukan hal yang baik
guna menjadikan mereka bisa menjadi lebih baik lagi dengan cara yang baik.
Karena kebaikan yang dilakukan guru – akan melahirkan anak
anak yang baik secara lahir dan batin. Jangan lupa, tugas guru bukan hanya
mendidik dan menilai anak anak, namun mendoakan mereka pada sepertiga malam
atau sehabis sholat lima waktu – agar mereka terbuka mata hatinya. Karena yang
bisa membuat mereka pintar, sukses, bukanlah guru, namun tuhan yang maha kuasa.
Guru hanya sebatas sarana saja, sedangkan sang penentu semuanya hanyalah tuhan
yang maha kuasa.